Microsoft
Excel adalah program spreadsheet atau pengolah angka yang paling
populer dan banyak digunakan saat ini. Disukai banyak kalangan karena
pengoperasiannya yang relatif mudah dengan hasil yang memuaskan. Dalam
lingkup Teknik Sipil, Excel sudah mendapat tempat tersendiri bagi
profesi mereka.
Salah satu kekuatan Excel adalah
bahasa macro-nya. Hal ini tentu tidak lepas dari aplikasi Visual Basic
(Visual Basic for Application) yang bekerja dengan Excel. Macro yang
selama ini kita kenal, umumnya digunakan otomasi langkah-langkah
pekerjaan dalam aplikasi perkantoran. Namun dalam hal lain, juga dapat
digunakan untuk aplikasi perhitungan. Disini terdapat kombinasi yang
unik antara spreadsheet dan Visual Basic yang ternyata banyak memberikan
kemudahan bagi pemakai jika membuat program perhitungan Excel.
Nah…berikut adalah salah satu aplikasi excel yang diterapkan pada bidang
teknik sipil, dimana kemampuan Excel dalam
mengolah teks, angka, rumus,
database dan grafik akan dimanfaatkan sepenuhnya untuk membuat
spreadsheet desain Pondasi telapak bujur sangkar
Screenshoot Spreadsheet
(Skema Hitung Fondasi)
(Analisa Perhitungan)
(Desain Tulangan)
(Lampiran Peraturan SNI 03-2847-2002Yang terkait)
(Laporan singkat perhitungan)
Dalam
mendesain pondasi telapak, perencanaan pondasi harus mencakup segala
aspek agar terjamin keamanan sesuai dengan persyaratan yang berlaku,
misalnya, penentuan dimensi pondasi meliputi panjang, lebar dan tebal
pondasi, kemudian jumlah dan jarak tulangan yang harus dipasang pada pondasi.
Adapun peraturan untuk perencanaan pondasi telapak tercantum pada SNI 03-2847-2002 merujuk pada pasal 13.12 dan pasal 17.
Jika sobat kampuz ada yang belum memiliki peraturan tersebut. Silahkan klik disini untuk download SNI 03-2847-2002
Garis besar perencaan Fondasi Telapak
1. Menentukan Dimensi Pondasi
hal
yang paling penting dalam merencanakan pondasi adalah menentukan ukuran
dimensi, dimana ukuran panjang, lebar dan ketebalan telapak pondasi
harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga tegangan yang terjadi pada dasar pondasi tidak melebihi daya dukung tanah dibawahnya
2. Mengontrol Kuat Geser 1 Arah
kerusakan akibat gaya geser 1 arah terjadi pada keadaan dimana mula-mula terjadi retak miring pada daerah
beton tarik (seperti creep) lihat gambar dibawah. Akibat distribusi
beban vertikal dari kolom (Pu kolom) yang diteruskan ke pondasi, maka pada bagian
dasar pondasi mengalami tegangan. Akibat tegangan ini, tanah memberikan
respon berupa gaya reaksi vertikal keatas (gaya geser) sebagai akibat
dari adanya gaya aksi tersebut. Kombinasi beban vertikal Pu kolom
(kebawah) dan gaya geser tekanan tanah keatas berlangsung sedemikian
rupa sehingga sedikit demi sedikit membuat retak miring tadi semakin
menjalar keatas sehingga membuat daerah beton tekan semakin mengecil.
Nah…dengan semakin mengecilnya daerah beton tekan ini maka mengakibatkan
beton tidak mampu menahan beban geser tanah yang menyodok/mendorong
keatas, akibatnya beton tekan akan mengalami keruntuhan.
Kerusakan pondasi yang diakibatkan oleh gaya geser 1 arah ini biasanya terjadi jika nilai perbandingan antara nilai a dan nilai d
cukup kecil, dan selain itu, mutu beton yang digunakan juga kurang baik
sehingga mengurangi kemampuan beton dalam menahan beban tekan
Retak pondasi yang diakibatkan oleh gaya geser 1 arah, biasanya terjadi pada jarak +/- d dari muka kolom, dimana d adalah tebal efektif podasi
3. Mengontrol Kuat Geser 2 Arah (Geser Pons)
Bisa
disebut juga dengan geser pons (punching shear), dimana akibat gaya
ini, pondasi mengalami kerusakan disekeliling kolom dengan jarak kurang
lebih d/2
4. Menghitung Tulangan Pondasi
Beban yang bekerja pada pondasi
adalah beban dari reaksi tegangan tanah yang bergerak vertikal keatas
akibat adanya gaya aksi vertikal kebawah (Pu) yang disalurkan oleh
kolom. Tulangan pondasi dihitung berdasarkan momen maksimal yang terjadi pada pondasi dengan asumsi bahwa pondasi dianggap pelat yang terjepit dibagian tepi-tepi kolom.
Menurut SNI 03-2847-2002, untuk tulangan pondasi telapak berbentuk bujursangkar harus disebar merata pada seluruh lebar pondasi (lihat pasal 17.4.3)
5. Mengontrol Daya Dukung Pondasi
Pondasi
sebagai struktur bangunan bawah yang menyangga kolom yang memikul
beban-beban diatasnya (bangunan atas) harus mampu menahan beban axial
terfaktor (Pu) dari kolom tersebut. Maka dari itu beban dari Pu
diisyaratkan tidak boleh melebihi daya dukung dari pondasi (Pup) yang dirumuskan sebagai berikut :
Pu < PupPup = Ø x 0,85 x fc’ x A
Dimana :Pu = Gaya aksial terfaktor kolom……. (N)Pup = Daya dukung pondasi yang dibebani……. (N)fc’ = Mutu beton yang diisyaratkan……. (Mpa)A = Luas daerah yang dibebani…….(mm2)
Dasar teori spreadsheet perhitungan pondasi telapak bujursangkar ini mengacu pada SNI 03-2487-2002, dan alur langkah perhitungan ada dalam bagan alir perencanaan pondasi yang ada dalam spreadsheet tersebut.
Untuk download Spreadsheet Klik pada icon rumah dibawah ini…….
Sekian…
Dan semoga bermanfaat
minta file excel nya dong biar bisa di cobain langsung perhitungannya.
BalasHapustolong kirim ke email saya ariansaputra11@gmail.com
terimakasih